Mengenal Nano Station 2


Nano Station2 yang merupakan produk Ubiquiti saat ini merupakan produk wireless paling populer di Indonesia, selain form factornya yang cute, produk ini juga dikenal efisien dikarenakan sudah terintegrated dengan antena dual polarity 10 dBi, jadi gak perlu lagi beli antena tambahan, selain mudah pemasangannya, Nano Station2 ini juga punya power yang besar sekitar 26db atau 400mw, jadi lumayan daya jelajahnya bisa kiloan meter jauhnya tanpa antena tambahan. Yang unik berbeda dengan access point lainnya, produk dari Kanada ini memiliki lampu indikator signal strength , jadi memudahkan kita melihat kualitas sinyal tanpa perlu masuk ke web konfigurasinya, cukup melihat dari lampu indikator di bagian fisiknya saja.

Hanya sayangnya Nano Station2 tidak dilengkapi manual yang lengkap seperti merk akses poin lainnya, misal dalam bentuk CD manual atau buku petunjuk kecil lainnya, kami coba cari di situs resminya juga mengalami kesulitan mendapatkan manual lengkap tentang konfigurasinya.

Seperti biasanya untuk mengkonfigur radio ini, kita harus mengakses via browser dengan IP address default 192.168.1.20, user name dan password “ubnt”. Default radio ini dalam mode client, namun produk Ubiquti ini memiliki empat mode, yakni; station, station WDS, access point dan access point WDS, tapi rumornya radio ini hanya bagus sebagai client saja, sebagai access point kelihatannya masih ada bug yang harus diperbaiki, kalau dipaksa sebagai AP sebaiknya anda mengupgrade firmwarenya ke firmware DDWRT yang sudah mengeluarkan rilis khusus untuk Nano Station, anda bisa mendownloadnya di http://dd-wrt.com/dd-wrtv3/dd-wrt/downloads.html.

Banyak konfigurasi yang unik dari radio yang berchipsetkan Atheros ini diantaranya kita bisa menset manual Country Code, Rate Power maximal ke 26dBm, Rate Mode, Rate Algorithm, Noise Immunity, uniknya lagi kita bisa men-set range daya jangkau jelajahnya berdasar Mile atau Kilometer. Pada mode station ada fitur menarik yakni MAC Clone, untuk mengkloning Nano Station yang kita miliki memiliki MAC Address yang berbeda, dimana memungkinkan penggunanya bisa berbuat “Nakal”. Selain itu ada beberapa tool yang tersedia antara lain tool untuk test ping, traceroute, dan test speed, jadi dengan harga yang cukup terjangkau di kelasnya, kita bisa memiliki radio wireless yang powerfull sekaligus banyak feature menarik lainnya, meski ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki seperti dukungan manual yang kurang dan isu bug pada produk ini.

Resource from : netkom-wifi.com

2 Response to "Mengenal Nano Station 2"

  1. Anonim says:

    salam inforamsi sy terinspirasi blog anda..
    sy punya kesulitan dalam settig NS2
    sy punya rt/rw net yg selama ini bynk didaerah sy yg jahil.dalam artian bnyk yg menggunakan snifer dan cloning..mas bantuin dong setting WDS step by step.. u server dan client
    bls di email sy sidrat.adhelone@gmail.com

    trims..

    http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&hs=l2C&rls=org.mozilla%3Aid%3Aofficial&q=setting+WDS+server+dan+client&aq=f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=

Posting Komentar

tinggalkan pesan

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme